Friday, 20 January 2012

Queen Bee on the Internet

Sebenarnya agak enggak jelas sih ni post.
tpi gue pengen aja nge-post tentang kelas tercintah gue yang pas tampil angklung masuk koran dan masuk internet.hehe sekelas pada heboh :p
ini dia beritanya cekidot gan!!



Angklung ’Heal The World’ Pukau Tamu Timur Tengah
CIKUT – Seni dan budaya memang menjadi identitas tersendiri yang dapat mewakili reputasi sebuah negara, hal ini yang membuat Ubeng Adiyatna lebih memilih untuk melestarikan angklung sebagai kesenian SMAIT Thariq bin ziyad boarding school. Berikut laporannya.

Guru pembimbing mata pelajaran seni dan budaya di SMAIT Thariq bin ziyad, Ubeng Adiyatna, membawa setidaknya 24 siswi dari sekolahnya yang berlokasi di bilangan Jalan Toyo giri, Tamsel untuk ikut mengisi acara peresmian SMPIT Thariq Bin Ziyad boarding school Cikarang Utara, yang juga dihadiri oleh duta besar negara Arab, dan Qatar, Rabu lalu.
Bak seorang musisi kawakan , siswi kelas XII B SMAIT tampak terbiasa dan luwes menggoyangkan bamboo angklung membentuk irama lagu ’heal the world’  yang dipopulerkan Michael Jackson.
Kemerduan suara angklung di tangan siswa serta merta menarik perhatian seluruh pengunjung dan tamu kehormatan.
Seluruh personel dan guru pembimbing pasukan pembawa alat musik bambu itu pun mengaku bangga, tampil di hadapan para pejabat tinggi bekasi, terlebih lagi dengan tamu kehormatan yang hadir diantaranya berasal dari luar negeri.
Kepada Radar Bekasi, Ubeng lalu menceritakan. Di sekolahnya, ada pelatihan angklung setidaknya dua kali dalam satu minggu.
Sebut saja kelas XII B, mendapatkan materi pelajaran seni dan budaya pada hari kamis. ”Pada hari sabtu mereka akan lebih ditekankan untuk penguasaan alat musik tradisional seperti angklung, walaupun musik angklung sendiri bukan termasuk dalam program ekskul di sekolah tersebut,” kata Ubeng.
Dengan memperkenalkan not-not angka ,Ubeng mengkonsentrasikan anak didiknya dalam penguasaan musik bukan pada liriknya.
Sebuah lagu yang biasa dibawakan dengan menyanyikan lirik di sana akan terlihat berbeda karena siswa seni budaya itu menyanyikan not-not seperti do, re, mi, fa, dan seterusnya untuk menghafal musik pada lagu yang akan dibawakan.
Kata Ubeng, dia ingin lebih meningkatkan kualitas kesenian dan tradisi Jawa Barat khususnya, mengingat kesenian dan kebudayaan merupakan identitas yang akan menjadi ciri khas daerah yang harus terus dipertahankan.
Setidaknya untuk acara kegiatan sekolah, peresmian dan wisuda angkatan, kesenian angklung tidak pernah absen untuk mengisi acara di sekolah yang bernaung dalam satu yayasan dengan Thariq bin ziyad.
Selanjutnya, ia mengaku akan terus berkonsentrasi mendidik siswa untuk lebih mengenal dan mencintai alat musik tradisional khususnya angklung. ”Saat ini juga saya sedang fokus untuk ikut lomba di pemkot Bekasi Mei nanti,” ujarnya.
Selain itu beragam inovasi kata dia, juga tidak lupa selalu dicoba dalam kesenian angklung.
”Saya ingin mengkolaborasikan antara kesenian angklung dengan koreografi, dimana di dalamnya akan ada gerakan-gerakan khusus, dengan perpaduan antara musik angklung dan koreografi, nantinya kesenian angklung akan menjadi sesuatu yang lebih menarik lagi untuk di tampilkan,” pungkasnya.
source:radar-bekasi.com

haha cukup keren,walaupun ada kekurangan sedikit,sedikit aja kok.
ada nada yang lupa dan kosong pas bagian itu. But all is well. :*


Queen Bee always the best lah!!