Showing posts with label Share. Show all posts
Showing posts with label Share. Show all posts

Monday, 26 September 2016

Islam Fanatic (?)

Wah kenapa nih judulnya? serem amat dah. Ga sereem. Ini cuma mau meluruskan aja dan ini pun menurut pendapat gue. Jadi kalau ada yang ga setuju ya sahsah aja. 😜
Ini gue tulis karena keingat obrolan-obrolan sama ibu kos. Gue punya ibu kos dan beliau suka 'ingin tahu' dengan gue dan ade gue. Kenapa? Karena cuma kita berdua yang beda di kosan. Beda disini maksudnya, gue sama ade gue ga bawa laki-laki ke kamar, gak diantar-jemput ke kosan sama cwo, kalau mau keluar walaupun itu cuma ke warung ibunya tetap pakai kerudung, bekeliaran di kosan pun tetap pakai kerudung. Jadi ibunya sering nanyain kenapa dan nanya-nanya tentang islam ke gue sama ade gue. Karena dianggapnya kita paham kali yak. :/
Padahal mah faktanya karena gue sama ade gue udah janji ke bokap kalau kita kuliah merantau (padahal dekat) ga akan macam-macam. Haha dulu sebelum merantau, bokap selalu wanti-wanti jangan bawa cwo masuk kamar kos kalau pun kerja kelompok harus dikosan bawa muhrim atau di teras aja, jangan main ke kosan cwo tanpa muhrim dan banyak diingatin lainnya.


Ada pernah suatu obrolan yang buat gue jadi mikir.
Q: astrid sekarang bajunya gamis-gamis ya?
G: haha iya bu biar simple aja,klau pakai rok mesti nyocokin sma atasnya lagi
Q: tetangga ibu jga ada yg islam fanatik begitu.. Blablabla.. 
G: islam fanatik apa bu?
Q: ya kya gitu, kerudungnya panjang,bajunya panjang, ga pacaran, ya islam banget gitu.
G: loh kok islam fanatik bu, bukannya benar ngejalanin kewajiban.
Q: iya sih. Tapi blablabla..
What?? islam fanatic???
Gatau kenapa kok gue kesel ya dengarnya. *haha gue emang gampang kesel sih. Baperan amat* padahal gue ga ngerti sebenarnya apa definisi islam fanatik. 😜😜
Apa yg dimaksud islam fanatik disini itu seperti yang ibu kos gue bilang, dia yang berkerudung menutupi dada, dia yang berbaju panjang, dia yang tidak pernah membawa laki-laki ke kamar kosnya, dia yang bercadar, atau apapun itu.
Jujur, gue belum pernah dengar kata ini sebelumnya. Yang gue tau fanatik itu ke idola, artis. Fans fanatik berarti dia mengikuti apapun tentang idolanya dari tau tanggal lahir, makanan kesukaan, idolanya lagi dekat sama siapa, sampai apapun yang idolanya pakai dia juga pengen punya. Ya ga sih?
Itu sih yang gue liat ya dari fanatik itu sendiri.
Berarti kalau islam fanatik, mengikuti apapun tentang islam, tau seluk-beluk dalamnya islam, apapun tentang islam dia paham dia ngerti. 
Oouu kalau gitu artinya bagus dong yak.
Berarti kaya ustad/ustadzah gitu? :o


Hm menurut gue mungkin penggunaan kata islam fanatik disini kurang tepat. Jaman SMP/SMA dulu kayanya disebutnya 'anak alim'. Tapi sekarang udah berubah, begitu mungkin yaaa.
Eh iya, gue jadi ingat. Dulu waktu SMA, kan seragam sekolah gue gamis gitu ya. Trus kerudungnya dari bahan kain apa gitu lupa yang tebal. Nah suatu hari kita ada edutrip gitu ke pameran universitas. Pas udah sampai sana, pastilah ya ada SMA2 lain gitu. Nah waktu masuk gedung pamerannya di belakang kita ada SMA lain gitu. Mereka ngeledek-ngeledek gitu dari belakang "huu kerdus tu kerdus kerudung dusta" "baik depannya aja tuh". Gue sama teman-teman lainnya ketawa-ketawa aja sih dengarnya. Mungkin itu juga salah satu nama lainnya kali yak.
Haha lanjut lagi deh ya. Sebenarnya, orang-orang yang sedang berusaha mengikuti syariat ini bukan islam fanatik. Karena kalau diliat dari fans fanatik, dia mati-matian membela fansnya kalau dihina, dijatuhkan. Tapi suatu saat kalau dia sudah menemukan idola yang baru yang lebih bagus, idola yang lama ditinggal terus jadi fans fanatik idolanya yang baru. Keras ga sih, sedih ga sih jadi idolanya. Ya pemikiran gue aja sih ini, seharusnya namanya bukan islam fanatik, tapi syar'i atau berhijrah untuk lebih syar'i. Syar'i means berusaha untuk menjalankan syari'at islam. Kalau kata 'fanatik' yang digunakan rasanya seperti sesuatu yang keras, ditakutkan, kalau 'syar'i' kewajiban tanpa paksaan. Seperti islam memiliki aturan a,b,c,d, dan lain sebagainya tapi tidak dipaksakan. Kamu kerjakan maka pahala surga bagimu, kalau ga dikerjain ya tanggung resikonya aja nanti buat apa yang udah kamu pilih.

Ketika semua orang udah berpikir kalau ngeliat orang sholeh/sholehah "wah dia islam fanatik nih". Berarti akan ada orang yang anti terhadap hal itu sendiri padahal sebenarnya itu syar'i, itu loh yang seharusnya dikerjain, al-qur'an loh yang ngasi tau buat beginibegitu. Karena kalau ada fans pasti akan ada antifans, tapi masa kalau agama dia islam dia akan anti terhadap islam itu sendiri? Engga kan?
Karena menjadi syar'i itu pilihan. Kerudung menutupi dada itu kewajiban, bercadar itu pilihan. Berpakaian tidak menyerupai laki-laki (memakai rok atau baju yang panjang) itu kewajiban, bergamis itu pilihan.


Jadi ubah dulu pola pikir kita jadi positif sebelum kita ngubah pola pikir orang lain. ._.
Hamasah!


Saturday, 11 June 2016

Cuma mau sama dia

Cuma mau sama dia. Nah ini dia salah satu masalah perempuan haha atau ini cuma masalah gue aja yaa :/ 
Cuma mau sama dia. Stuck di satu hati yang sama. Apa-apa maunya sama dia. Ga mau liat dia sama yang lain. Ngebayangin yang jauh-jauh cuma sama dia. Dan dia juga harus sama gue. Buat orang yang ga pernah ngerasain mungkin mikirnya ah lebe banget masa sampai segitunya sih, kaya ga ada cwo/cwe lain aja padahal yg lain kan masih banyak.
Tapi buat yang lagi ada di posisi ini, berasa melooow banget karena yang di-"cuma mau sama dia"-innya ga mau sama ini orang. So sad :(


Jadi apa penyebab munculnya perasaan cuma mau sama dia ini? Kenapa belum bisa moveon2 juga atau udah terlalu lama stuck di satu hati dan mengabaikan hati-hati yang lain?
Gue nulis ini bukan ngasi tau gimana moveon dari pacar dan mendapatkan pengganti yang lain loh yaa, tapi lebih ke gimana cara mengurangi perasaan kita dari pacar/dari orang yang terbiasa ada/dari siapapun yang sudah seharusnya ga lo pikirin lagi dan berubah menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
Emang lo udah benar apa ngomongin kya ginian? Emang lo sendiri juga udah bisa?
Jawabannya belum dan gue ga merasa paling benar. Makanya disini insyaallah gue mau share biar sama-sama belajar dan bisa jadi manfaat buat orang lain. :) 
You know what? Hijrah jadi baik itu ga enak kalau sendirian, enaknya kalau ramean. Karena ada yang negur kalau salah dan bisa saling nyemangatin kalau ada satu yang lemah.
Believe it or not, gue ditunjuk jadi salah mentor yang ngebantuin orang-orang buat jadi baik dan moveon dari ngelupain pacarnya. Padahaal gue sendiri juga belum baik dan kayanya lebih butuh gue yang dimentorin daripada gue yg ngementor. Tapi bismillah semua pasti bisa :')


Jadiii kenapa muncul perasaan cuma mau sama dia?
Dari buku-buku yang gue baca dan sharing yang gue dapat, ternyata perasaan ini muncul karena memendam rasa atau bisa juga cinta dalam diam. Loh kenapa? Bukannya cinta dalan diam itu bagus?
Bagus kalau orang tersebut bisa mengendalikan perasaannya tau gimana memanage perasaan cintanya ga berlebihan dan lebih mencintai Allah daripada makhlukNya, tapi kalau ga bisa? Ya berujung jadi perasaan berandai-andai. Andai nanti gue nikah sama dia, andai nanti dia jadi imam di setiap shalat gue, andai dan andai lainnya. #inicatatanbuatdiriguesendirijuga :')


Berikut sedikit sharing dari mba gue tentang materi ini.
"Memendam rasa, mengantarkan hati untuk Berzina" (grup tatsqif) 👇👇


Karena ternyata memendam rasa ketika jatuh cinta, sejauh ini belum ada contohnya dari Rasulullah, para sahabat, dan para Salafus saleh. Yang ada justru mencintai dalam diam dapat menjerumuskan  kepada ZINA HATI. karena ketika kamu mencintai seseorang maka tiap detik hatimu akan membayangkannya”.
Ya kan bener kan?


Zina kedua mata adalah dengan memandang, zina kedua telinga adalah dengan mendengarkan, zina lisan adalah dengan berbicara, zina kedua tangan adalah dengan menggenggam, dan zina kedua kaki adalah dengan melangkah, sedangkan hati berkeinginan dan berandai-andai, dan kemaluan mempraktekkan keinginan untuk berzina itu atau menolaknya”. [Bukhari & Muslim]

Saat kamu memendam rasa, ini nih gak enaknya :
1. Dzikir mengingat Allah jadi terganggu karena bayangan dia
2. Kerja/kuliah jadi gak fokus
3. Sering keluar air mata karena rasa takut yang gak jelas
4. Mengharap, dan sering bertanya-tanya 
5. Kamu rentan cemburu buta
6. Salah tingkah (salting) waktu ketemu dia
7. lebih Sensitif (sensi)
8. Perasaan hancur berkeping-keping kalo gak jodoh sebab perasaan terlanjur membesar karena tanpa sadar cinta dipupuk tiap hari dengan point 1-7



Solusinya, HALALKAN atau LEPASKAN.
Begitulah yang harus kita lakukan ketika cinta sudah meracuni aliran darah kita.
Bagi Ikhwan, langsung saja berproses untuk Ta’aruf. Kalau cocok, maka lanjutkan. Kalau tidak cocok atau ditolak, maka LEPASKAN rasa itu, agar hati tak lagi gelisah.


Bagi Akhwat, sama juga. Namun untuk Akhwat, karena sifat malunya, maka ada 3 cara dalam menyatakan keinginan untuk dinikahi. Inilah 3 cara tersebut

1. kalau kamu berani, langsung terus terang minta dinikahi. Dahulu ada di zaman Nabi, seorang wanita menawarkan diri kepada Rasulullah (untuk dinikahi), lalu Putri Anas (sahabat nabi) yang melihat wanita itu berkata :"sungguh memalukan". lalu Anas berkata kepada putrinya : "dia lebih baik darimu” (HR Bukhari)

2. Kalau tidak berani mengungkapkan, Minta keluargamu ketemu si dia. Umar ibnul Khaththab Ketika putrinya Hafshah menjanda karena suaminya meninggal segera mendatangi ‘Utsman bin ‘Affan & Abu Bakar guna menawarkan putrinya” (HR. Al-Bukhari)

3. Kalau segan lewat keluarga, bisa lewat teman kok. Siti Khadijah mempunyai keinginan kepada Rasulullah. Lalu Khadijah mencurahkan perasaannya tersebut kepada sahabatnya yang bernama Nafisah binti Muniyyah, dan Nafisah pun segera pergi kepada Rasulullah membeberkan niatan Khadijah tersebut, dan menganjurkan Rasulullah untuk menikahinya.” (Sirah Nabawiyah)

Namun jika kalian belum siap dinikahi atau menikah, maka LEPASKAN. 
Karena mencintai dalam diam itu....Saaakiiiit loo...😭😭


Segera Halalkan, jika belum bisa maka fokus aja kepada kegiatan positif : Ibadah, Belajar, Bekerja, Bergaul, Main, menekuni Hobi, dan sebagainya. buat masa depanmu indah dan siap untuk menyambut cinta yang sesungguhnya :)
Sumber: 
"Memendam rasa, mengantarkan hati untuk Berzina" (grup tatsqif)


Soo, sekarang udah tau kan penyebab perasaan cuma mau sama dia ini dan udah tau juga kan gimana solusinya. Haha sesungguhnya gue kuat referensi dalam teori dan lemah dalam hal prakteknya.T.T 
Tapi ga boleh lemah. Insyaallah semua berproses, masi belajar buat jadi lebih baik baik lagii. Insyaallah.

Monday, 2 May 2016

Ummul Mukminin Maimunah, Wanita Terakhir yang Dinikahi Rasulullah

Allah ﷻ berfirman,

النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ ۗ

“Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.” (QS:Al-Ahzab | Ayat: 6).

Ayat ini menjelaskan bahwasanya istri-istri Rasulullah ﷺ adalah ibunya orang-orang yang beriman. Rasulullah ﷺ memiliki 11 orang istri. Semuanya disebut sebagai ibu orang-orang yang beriman (Ummahatul Mukminin). Di antara istri beliau ﷺ adalah Ummul Mukminin Maimunah binti al-Haritsradhiallahu ‘anha.

Allah ﷻ sebut istri-istri Nabi ﷺ sebagai ibu orang-orang yang beriman. Tentu ironis, ketika kita –yang mengaku sebagai orang-orang yang beriman- lebih mengenal artis dari ibu kita sendiri. Sesuatu yang wajar kita tahu siapa ibu negara. Tidak tahu dengan ibu sendiri? Hmm..

Mari sejenak mengenal ibu kita, Ummul MukmininMaimunah binti al-Harist radhiallahu ‘anha.

💎Nasabnya

Beliau adalah Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Hazm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal. Ia dilahirkan pada tahun 29 sebelum hijrah dan wafat pada 51 H bertepatan dengan 593-671 M. Ibunya adalah Hindun binti Auf bin Zuhair bin al-Harits bin Hamathah bin Hamir.

Ummul Mukminin Maimunah binti al-Harits memiliki saudara-saudara perempuan yang luar biasa. Mereka adalah Ummul Fadhl Lubabah Kubra binti al-Harits, istri dari al-Abbas bin Abdul Muthalib. Kemudian Lubabah Sughra Ashma binti al-Harits, istri dari al-Walid bin al-Mughirah, ibunya Khalid bin al-Walid. Saudarinya yang lainnya adalah Izzah bin al-Harits. Ini saudari-saudarinya se-ayah dan se-ibu. Adapun saudarinya seibu adalah Asma binti Umais, istri dari Ja’far bin Abi Thalib (Muhibuddin ath-Thabari dalamas-Samthu ats-Tsamin, hal: 189).

💎Kedudukannya

Kedudukan beliau yang paling utama adalah istri Rasulullah ﷺ, di dunia dan di surga kelak. Beliau adalah ibunya orang-orang beriman. Saudari dari Ummul Fadhl, istri paman Rasulullah ﷺ, al-Abbas bin Abdul Muthalib. Bibi dari tokohnya para sahabat, Abdullah bin al-Abbas dan Khalid bin al-Walid,radhiallahu ‘anhum ajma’in (adz-Dzahabi dalam Siyar A’almin Nubala, 2/238).

Keutamaan lainnya, Ummul Mukminin Maimunah meriwayatkan sejumlah hadits dari Rasulullah ﷺ. 7di antaranya termaktub dalam Sahih al-Bukhari danShahih Muslim. Ada satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari sendiri. 5 hadits oleh Imam Muslim sendiri. Dari kedua imam ini saja ada 13 hadits yang diriwayatkan dari beliau (adz-Dzahabi dalam Siyar A’almin Nubala, 2/245). Hadits yang jadi amal jariyah beliau. Ilmu bermanfaat yang dibaca dan diamalkan kandungannya oleh kaum muslimin hingga akhir zaman.

Rasulullah ﷺ pernah memujinya dan saudari-saudarinya dengan sabda beliau ﷺ,

الأَخَوَاتُ مُؤْمِنَاتٌ: مَيْمُونَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ، وَأُمُّ الْفَضْلِ بنتُ الْحَارِثِ، وسَلْمَى امْرَأَةُ حَمْزَةَ، وَأَسْمَاءُ بنتُ عُمَيْسٍ هِيَ أُخْتُهُنَّ لأُمِّهِنَّ

“Perempuan-perempuan beriman yang bersaudara adalah Maimunah istri Nabi, Ummul Fadhl binti al-Harits, Salma istrinya Hamzah (bin Abdul Muthalib), Asma binti Umais. Mereka semua saudara seibu.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir 12012, al-Hakim dalam al-Mustadrak 6801 dan ia mengatakan shahih berdasarkan syarat Muslim. Al-Alabani juga mengomentari shahih dalam as-Silsilah ash-Shahihah1764).

Dari sini dapat kita ambil pelajaran, untuk mendapatkan jodoh yang baik, perlu kita berkaca dengan kedudukan dan kualitas diri. Maimunah ditahbiskan Rasulullah ﷺ sebagai wanita beriman. Ia juga memiliki lingkar keluarga yang luar biasa. Terdiri dari tokoh-tokoh para sahabat dan pemuka umat Islam. Maaf, kadang sebagian orang mengidamkan pasangan shaleh dan shalehah, tapi mereka tidak berusaha menjadikan diri mereka berkualitas.

💑Menikah dengan Manusia Terbaik

Ummul Mukminin Maimunah adalah janda dari Abi Ruhm bin Abdul Uzza. Saat “proses” dengan Rasulullah ﷺ, Al-Abbas bin Abdul Muthalib menjadi comblang keduanya. Al-Abbas menawarkannya kepada Rasulullah ﷺ di Juhfah. Pernikahan digelar pada tahun 7 H (629 M) dan sekaligus menjadi pernikahan terakhir Rasulullah ﷺ.

Ada yang menyebutkan bahwa Maimunahradhiallahu ‘anha lah yang menawarkan diri kepada Nabi. Karena prosesi lamaran Nabi berlangsung saat Maimunah berada di atas tunggangannya. Maimunah berkata, “Tunggangannya dan apa yang ada di atasnya (dirinya) adalah untuk Allah dan Rasul-Nya. Lalu Allah ﷻ menurunkan ayat,

وَامْرَأَةً مُؤْمِنَةً إِنْ وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِيِّ إِنْ أَرَادَ النَّبِيُّ أَنْ يَسْتَنْكِحَهَا خَالِصَةً لَكَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin.” (QS:Al-Ahzab | Ayat: 50).

Disebutkan bahwa nama sebelumnya adalah Barrah. Lalu Rasulullah ﷺ menggantinya menjadi Maimunah.

📂Hikmah Pernikahan Rasulullah ﷺ dengan Maimunah

Pernikahan ini memberi berkah luar biasa bagi bani Hilal, keluarga Ummul Mukminin Maimunah. Bani Hilal lebih termotivasi dan tertarik memeluk Islam. Nabi Muhammad ﷺ menjadi bagian dari keluarga besar mereka. Hal ini menjadi dorongan besar untuk duduk dan mendengar sabdanya. Hingga mereka pun menyambut dan membenarkan risalahnya. Mereka memeluk Islam karena taat dan pilihan, bukan karena paksaan (Muhammad Fatahi dalamUmmahatul Mukminin, hal: 206).

Rasyid Ridha mengatakan, “Diriwayatkan bahwa paman Nabi, al-Abbas, yang menawarkan Maimunah kepada Nabi. Dan dia adalah saudari dari istri al-Abbas, Ummul Fadhl Lubabah Kubra. Atas permintaan Ummul Fadhl, al-Abbas meminangkannya untuk Nabi. Al-Abbas melihat maslahat luar biasa dari pernikahan ini, jika tidak tentu ia tak akan menaruh perhatian sedemikian besarnya” (Muhammad Rasyid Ridha dalam Nida’ lil Jinsi al-Lathif fi Huquqil Insan fil Islam, hal: 84).

🏡Rumah Tangga Maimunah dan Nabi

Ummul Mukminin Maimunah menyerahkan urusan pernikahannya kepada saudarinya, Ummul Fadhl. Lalu Ummul Fadhl mengajukannya kepada al-Abbas. Kalau dalam dunia percomblangan era sekarang, al-Abbas lah yang memegang biodata Maimunah lalu ia tawarkan kepada Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ menyambut tawaran pamannya. Lalu menikahi Maimunah dengan mahar 400 dirham (Ibnu Katsir dalam as-Sirah an-Nabawiyah, 3/439). Pelajaran dari sini, comblang seseorang juga menjadi faktor kualitas calon yang ia pilihkan. Comblang Maimunah adalah paman Rasulullah ﷺ, tidak tanggung-tanggung, manusia terbaik jadi calon yang ia pilihkan.

Dengan masuknya Maimunah binti al-Haritsradhiallahu ‘anha dalam lingkar ahlul bait, menjadi salah seorang istri Nabi ﷺ, maka ia memiliki peran besar dalam meriwayatkan kabar perjalanan hidup Rasulullah ﷺ. Sebagaimana firman Allah ﷻ,

وَاذْكُرْنَ مَا يُتْلَى فِي بُيُوتِكُنَّ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ وَالْحِكْمَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ لَطِيفًا خَبِيرًا

“Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah nabimu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut lagi Maha Mengetahui.” (QS:Al-Ahzab | Ayat: 34).

Al-Baghawi mengatakan, “Maksud dari firman Allah ‘Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah’ adalah Alquran. Sedangkan ‘Hikmah’ menurut Qatadah adalah as-Sunnah. Dan Muqatil mengatakan, ‘Hukum-hukum dan wasiat-wasiat yang terdapat dalam Alquran’.” (al-Baghawi dalam Ma’alim at-Tanzil, 6/351).

Inilah di antara hikmah besar berbilangnya pernikahan Rasulullah ﷺ. Semakin banyak periwayat (dalam hal ini istri Nabi) yang meriwayatkan ucapan dan perbuatan Nabi ﷺ di dalam rumah tangganya, maka semakin kuat riwayat tersebut. Banyak hadits-hadits yang tidak kita temui dalam muamalah Nabi dengan para sahabat dan masyarakat, tapi kita dapati dalam muamalah Rasulullah ﷺ bersama para istrinya. Tentang mandi, wudhu, dan apa yang beliau lakukan di rumah. Tentang sunnah beliau saat hendak tidur, saat tidur, dan terjaga dari tidur. Tentang masuk dan keluar rumah. dll. Tidak ada yang bisa menceritakannya dengan detil, kecuali Ummahatul Mukminin radhiallahu ‘anhunna.

🌌Wafatnya Ibunda Maimunah

Ibunda Maimunah binti al-Harits radhiallahu ‘anhawafat di Sarif, wilayah antara Mekah dan Madinah. Beliau wafat pada tahun 51 H/671 M, di usia 81 tahun (Ibnu Saad dalam ath-Thabaqat al-Kubra, 8/140). Semoga Allah ﷻ meridhai beliau dan mengumpulkan kita bersama ibu kita –orang-orang yang beriman- di surganya kelak.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad ﷺ berserta istri-istri dan keluarganya.

Cr: komunitas UPA
KisahMuslim.com

Friday, 22 April 2016

Sang Pejuang Islam Berhati Baja


Nusaibah Binti Ka'ab - Sahabiyah Ansar Yang Berhati Baja.

Silahkan dibaca dengan perlahan untuk di ambil ibrohnya...

Hari itu Nusaibah sedang berada di dapur.  Suaminya, Said sedang berehat di bilik tidur. 

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh. 

Nusaibah menerka, itu pasti tentera musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di kawasan Gunung Uhud.

Dengan bergegas, Nusaibah meninggalkan apa yang sedang dilakukannya dan masuk ke bilik. 

Suaminya yang sedang tertidur dengan halus dan lembut dikejutkannya. “Suamiku tersayang,” 
Nusaibah berkata, “aku mendengar suara pelik menuju ke Uhud. Mungkin orang-orang kafir telah menyerang.”

Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak. 
Dia menyesal mengapa bukan dia yang mendengar suara itu. Malah isterinya. 

Dia segera bangun dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu dia menyiapkan kuda, Nusaibah menghampiri. Dia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.

“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan pulang sebelum menang….”

Said memandang wajah isterinya. Setelah mendengar perkataannya seperti itu, tak pernah ada keraguan padanya untuk pergi ke medan perang. 

Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju ke utara. 

Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya. 

Senyum yang tulus itu semakin mengobarkan keberanian Said.

Di rumah, Nusaibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memerhatikan ibunya dengan pandangan cemas. 

Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang penunggang kuda yang nampaknya sangat gugup.
“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda, “Suami Ibu, Said baru sahaja gugur di medan perang. 
Beliau syahid…”

Nusaibah tertunduk sebentar, “Inna lillah…..” gumamnya, 

“Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”

Setelah pemberi khabar itu meninggalkan tempat itu, Nusaibah memanggil Amar. 

Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan, “Amar, kaulihat Ibu menangis?
Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah syahid. Aku sedih kerana tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan pagi para pejuang Nabi. 
Mahukah engkau melihat ibumu bahagia?”

Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.

“Ambilah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terhapus.”

Mata Amar bersinar-sinar. “Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku ragu-ragu seandainya Ibu tidak memberi peluang kepadaku untuk membela agama Allah.”

Putera Nusaibah yang berbadan kurus itu pun terus menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak terlihat ketakutan sedikitpun dalam wajahnya. 

Di hadapan Rasulullah, ia memperkenalkan diri. “Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayahku yang telah gugur.”

Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. “Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”

Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung hingga petang. Pagi-pagi seorang utusan pasukan Islam berangkat dari perkhemahan mereka menuju ke rumah Nusaibah. 

Setibanya di sana, wanita yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita, “Ada khabar apakah gerangannya?” serunya gementar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “Apakah anakku gugur?”

Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”

“Inna lillah….” Nusaibah bergumam kecil. 
Ia menangis.
“Kau berduka, ya Ummu Amar?”

Nusaibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatkan? 
Saad masih kanak-kanak.”

Mendengar itu, Saad yang sedang berada tepat di samping ibunya, menyela, “Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putera seorang ayah yang gagah berani.”

Nusaibah terperanjat. Ia memandang puteranya. “Kau tidak takut, nak?”

Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nusaibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan itu.

Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan banyak nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya.

Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu akbar!”
Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nusaibah. 

Mendengar berita kematian itu, Nusaibah meremang bulu tengkuknya. “Hai utusan,” ujarnya, “Kausaksikan sendiri aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diri yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”

Sang utusan mengerutkan keningnya. “Tapi engkau wanita, ya Ibu….”

Nusaibah tersinggung, “Engkau meremehkan aku kerana aku wanita? Apakah wanita tidak ingin juga masuk syurga melalui jihad?”

Nusaibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas menghadap Rasulullah dengan kuda yang ada. 

Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nusaibah. 
Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum. “Nusaibah yang dimuliakan Allah. Belum masanya wanita mengangkat senjata. 
Untuk sementara engkau kumpulkan saja ubat-ubatan dan rawatlah tentera yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”

Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nusaibah pun segera menenteng bekas ubat-ubatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur. 

Dirawatnya mereka yang luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk memberi minum seorang perajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba terpercik darah di rambutnya. Ia memandang. 
Kepala seorang tentera Islam tergolek terbabat senjata orang kafir.

Timbul kemarahan Nusaibah menyaksikan kekejaman ini. 

Apalagi ketika dilihatnya Nabi terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh, Nusaibah tidak dapat menahan diri lagi. 

Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang perajurit yang tewas itu. 
Dinaiki kudanya. 
Lantas bagaikan singa betina, ia mengamuk. 

Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang. 

Hingga pada suatu waktu seorang kafir menghendap dari belakang, dan menebas putus lengan kirinya. Ia terjatuh terinjak-injak kuda.

Peperangan terus saja berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga Nusaibah teronggok sendirian. 

Tiba-tiba Ibnu Mas’ud menunggang kudanya, mengawasi kalau-kalau ada mangsa yang boleh ditolongnya. 

Sahabat itu, begitu melihat sekujur tubuh bergerak-gerak dengan payah, segera mendekatinya. 
Dipercikannya air ke muka tubuh itu. 

Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Isteri Said-kah engkau?”

Nusaibah samar-sama memerhatikan penolongnya. 
Lalu bertanya, “bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah baginda?”

“Baginda tidak kurang suatu apapun…”

“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan? 
Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”

“Engkau masih luka parah, Nusaibah….”

“Engkau mahu menghalangi aku membela Rasulullah?”

Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya. 
Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke pertempuran. 

Banyak musuh yang dijungkirbalikannya . 
Namun, kerana tangannya sudah kudung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus. 

Gugurlah wanita itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.

Tiba-tiba langit berubah hitam mendung. Padahal tadinya cerah terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak. 

Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya, “Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan? Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nusaibah, wanita yang perkasa.”

Subhanallah.
Allahu akbar...
Allahu akbar...
Allahu akbar....

Tanpa perjuangan yg luar biasa dr para sahabat Nabi, mustahil agama Islam sampai kepada kita sekarang, dengan tenang dan damai.
Kita semua berhutang besar kepada mereka.
Mari kita bermunajat kepada Allah utk mendoakan mereka:
Semoga Allah Azza Wa Jalla menempatkan mereka semua di surga disamping Rasulullah. Dan semoga kita bisa bertetangga dg mereka.
Aamiin.

Cr: sharing session 'io

Wednesday, 6 April 2016

Kepada Siapa Saya Harus Berbakti?

Garagara nonton sinetron tentang ibu di TV. Kali ini gue mau nulis tentang obrolan gue dan mama beberapa waktu lalu saat pulang ke rumah. Waktu itu gue lagi bantuin mama masak (lebih tepatnya ngeliatin aja sih) haha ><
Mama nanya gimana keadaan kampus dan gatau gimana caranya tibatiba nyerempet ke JODOH. As usual -.-

G: teman uni pernah bilang ma, katanya kalau seorang perempuan telah menikah maka dia wajib berbakti yg pertama pada suaminya yg kedua mertuanya. Trus dia bilang siapa yg harus berbakti ke orngtuanya kalau nanti dia nikah. Karena itu uni juga ikut mikir, uni perempuan ade juga perempuan. Trus siapa yg harus berbakti ke papa sama mama. Uni jadi ikut takut nikah juga. :(

M: iya emang benar kya gitu. Tapi kalau uni jadi mikir yang begitu berarti salah cara mikirnya

G: lah emang gimana ma?

M: itu untuk kasus jaman dulu dimana belum ada komunikasi. Dulu waktu zaman Nabi, ada seorang istri yang ditinggal suaminya berperang. Terus sebelum pergi, intinya suaminya bilang, "sebelum aku pulang kamu jangan pergi kemanapun dan jangan tinggalkan rumah ini". Nah istri tersebut taat sama perintah suaminya sampai suatu hari, datang orang bawa berita kalau ibu perempuan itu sedang sakit parah dan datang ke rumahnya buat ngajak perempuan itu untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit. Tapi perempuan itu menjawab dengan gelisah, "maaf bukan saya tidak mau menjenguk ibu, tapi saya tidak bisa keluar rumah sebelum suami saya kembali. Sampaikan permintaan maaf saya ke ibu".
Sampai suatu hari ibunya meninggal, datang pula orang ke rumahnya untuk ngajak perempuan itu ke pemakaman ibunya sebagai penghormatan terakhir. Tapi karena suaminya belum juga pulang, perempuan itu meminta maaf gabisa keluar untuk ziarah ke pemakaman ibunya karena memegang amanah dari sang suami. 
Karena kesal orang tersebut mendatangi Rasulullah SAW untuk mengadukan permasalahannya "Wahai Rasulullah, wanita itu sangat keterlaluan, dari mulai Ibunya sakit hingga meninggal dunia dia tidak mau datang untuk menemui Ibunya". 
Rasulullah SAW bertanya "kenapa dia tidak mau datang?"
Orang itu menjawab, "Wanita itu mengatakan bahwa dia tidak mendapat izin untuk keluar rumah sebelum suaminya pulang berperang”, 
Rasulullah SAW tersenyum, kemudian beliau berkata “Dosa-dosa Ibu wanita tersebut diampuni Allah SWT karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya”.
Gitu ceritanya, trus apa wanita itu dianggap durhaka sama ibunya kan engga. Itu kan jaman dulu ketika suaminya berperang dan gak ada komunikasi semudah sekarang. Kalau sekarang,misal suami uni bilang tolong jangan tinggalkan rumah sampai dia pulang kerja. Trus taunya mama sakit,kan uni bisa telpon ke suami izin buat jenguk mama pastilah dia ngizinin. Kalaupun engga,uni bisa telpon ke mama nanyain kabarnya gimana. Berbakti bisa dengan cara lain, ga harus 24 jam samasama. Dengan nelpon nanya kabar aja udah berbakti.
Kadang ada beberapa kasus yang ada di jaman dulu gabisa disesuaiin sma jaman sekarang yang udah modern.

G: gitu ya ma?

M: iya. Jadi jangan pernah mikir takut nikah karena takut ga berbakti sma mama papa.
karena menikah ga selalu tentang bahagia tapi menikah pasti membawa kebahagiaan.

G: ...

Jadi kepada siapa saya harus berbakti? Jelas yang pertama kepada orangtua. Tapi nanti suatu saat setelah menikah, kepada suami dan mertua yang perlu didahulukan dan bukan berarti kepada orangtua ga perlu berbakti malah itu wajib. Dan bisa berbakti dengan cara yang lain kalau jauh.
So, sekarang banyak-banyakin dulu berbakti sama mama papa and make them proud. 😂😂

Tuesday, 29 March 2016

Cinta yang Pasti

Kagum itu manusiawi, ikhlas melepaskan itu pilihan !!

Aku pernah membayangkan kita bisa membangun hari tua bersama,,
menghadapi hidup berdua.

Kurasa itu manusiawi sekali dan terjadi pada semua orang..
Kagum akan sosok lelaki soleh, bijak dan berjiwa pemimpin sepertinya..

Tapi aku tau, aku tak mau mendahului Engkau atas perkara ini..
Aku bukan pendongeng boneka tangan yg bisa menentukan sendiri jalan ceritanya .
Aku pun tak menjamin apakah rasa ini benar2 nyata walau sudah sekian lama..
Kita punya jalan cerita masing-masing untuk menyongsong masa depan..

Yang pasti mengikhlaskan adalah cara terbaik untuk melanjutkan hidup kedepan untuk cinta yg sesungguhnya.
Mulai detik ini, tak ada lagi kata menunggu rasa yg tak pasti..
Karna cinta yg pasti hanya milik Sang Ilahi.
Kita hanya perlu ikhlas menerima ketentuan-NYA..

Terimakasih karna tanpa kau sadari, kau sudah mengajarkan banyak hal, ikhlas, sabar dan kuat.

Saat tak sengaja kau membaca tulisan ini, yakinlah aku sedang berusaha menjadi wanita yg tegar dan siap menggapai cinta yg lebih baik yg sudah dipersiapkan oleh-NYA..

Cr: maretaandika

Nemu tulisan bagus dan gue reblog.
Entah kenapa beberapa hari ini merasa yg seharusnya gaboleh dirasa. Tapi InsyaAllah bisa,berusaha keras supaya bisa.

"Tidak perlu berusaha keras utk melupakan,tdk perlu berusha keras utk menghilangkan. Hanya perlu ikhlas menjalani,kalau perlu menangis krn rindu yaudah nangis aja. kalau perlu menangis krn sakit yaudah nangis aja. Sampai nanti ia akan benar-benar hilang dgn sendirinya" - mybest :")

Monday, 1 February 2016

My Parents is Mehero

Bukaan. Ini bukan salah satu superhero, bukan anggota avengers juga haha :p
Ini cerita tentang orangtua terbaik sedunia.
Cerita tentang bangganya gue punya orangtua seperti mereka.

Mama berasal dari padang. Orang minang asli. Kalau diliat-liat diperhatiin pasti dikiranya galak. Soalnya matanya tajam bgt, jadi suka dikira galak. Hhe
Mama gue udah lama ditinggal ayahnya sejak kelas 6 SD, mama 9 bersaudara dimana cwenya cuma ada 3 orang. Dan salah satu adenya yang perempuan berkebutuhan khusus. Nenek yang wonderwoman hidup kerja sendiri buat ngehidupin 9 orang anaknya, yang dominan anaknya sarjana. Superr saluut :")
Mungkin karena mama berlatar keluarga seperti ini, mama sangat mandiri.

Papa juga berasal dari padang. Beda dengan mama, papa dari kecil hidup sedikit berkekurangan. Kakek yang superman kerja berjualan di pasar buat menghidupi 10 orang anaknya yang dominan juga merupakan sarjana dan alhamdulillah sukses hingga sekarang. Papa dan adik-adiknya selalu bantu kakek jualan di pasar.

Mama kuliah di Padang dan kerja di Bandung. Sedangkan papa kuliah di Bandung. Singkat cerita, ketemu dengan papa gue yang ternyata teman dari kakaknya. Katanya sih dijodohin, tapi kepo juga apa iya mereka dulu ga pernah pacaran dulu. Yang pasti gue tau, papa ga pernah pacaran dan cupu bgt sama perempuan. And only my mother can knock his heart :")
Setelah setahun menikah, lahirlah gue. Yang sudah sangaat menyusahkan karena tidak bisa dilahirkan dengan cara normal. :"(
Sejak SD gue dan ade gue selalu dijaga, gue ngerasanya diperlakukan begini karena kita berdua perempuan kali ya. Sekolah gue yang dekat pun kalau berangkat harus pakai jemputan sekolah karena ga ada yang ngantar. Kadang suka dibully juga sama kakak-kakak di jemputan "rumah dekat aja pakai jemputan. Sok kaya banget". "Dasar anak mami sekolah aja pakai jemputan" Dan bully-an yang lain. Awalnya gue dan ade gue biasa aja, stay cool. Tapi karena seringnya mereka ngebully, gue gamau lagi naik jemputan. Mama nanya kenapa gue gamau naik jemputan lagi, akhirnya gue terpaksa cerita. Waktu besoknya mau berangkat, mama gada marahin mereka cuma ngeliat mereka karena mama gue punya mata yang nyeremin. Akhirnya mereka pun takut dan ga pernah ngebully gue lagi. Tapi setelah itu gue tetap kekeuh ga mau lagi pakai jemputan. 
Saat SMA pun gue dimasukkan di SMA yang bagus, SMA yang mewajibkan siswanya untuk menghapal qur'an. Untuk menghadapi SNMPTN, orangtua gue juga memberikan yang terbaik. Dari tempat les yang bagus, sampai kosan yang dekat dengan tempat les karena tempat les gue di jakarta dan jauh dari rumah kalau harus tiap hari bolak-balik.

Yang gue kagum dari mama,beliau benar-benar multitasking. Dapat mengerjakan banyak kerjaan sekaligus dan sendirian. Tanpa punya pembantu dari dulu, mama beresin rumah sendiri, masak, nyetrika, nyuci, semuanya dikerjain sendiri. Papa pernah nawarin buat sewa mba, tapi mama gamau karena beliau bilang "darimana lagi seorang istri mendapat pahala kalau bukan berbakti untuk keluarganya". Mama bukan ga mau kerja kya ibu-ibu teman gue yang lain. Ibu wanita karir. Tapi papa ga bolehin mama kerja. Kata papa insyaallah papa yang akan berusaha mencukupi semua, tanpa mama harus kerja. :")

Kadang karena sangat over protektifnya, orang kya gue yang rasa penasarannya tinggi ini semakin ngelunjak. Gue udah di lesin segala macam apalagi agama, dari bahasa arab, les tahsin, sampai tiap maghrib selalu berjamaah dan selalu diberi tausyiah dari papa. Tapi entah karena guenya aja yang emang nakal atau efek lingkungan, gue mulai ngelakuin yang papa gabolehin. Sampai sekarang yang orangtua gue tau. Gue anak baik. :"(
Gue nyesal, sangat amat menyesal. Banyak andai yang keluar. Andai gue selalu nurut kata mereka. Andai gue ga pernah ngelanggar perintah mereka. Andai dan andai :"(
Mungkin seringnya gue sakit hati sekarang, karena Allah negur gue. Gue udah dikasih orangtua yang alhamdulillah ngerti tentang islam, orangtua yang superduper berusaha ga pernah ngecewain anaknya, tapi apa yang gue balas buat mereka. Nothing :"(

Sebenarnya ga ada maksud dari gue, buat mereka kecewa. 
Tapi masa remaja emang masa yang sangat labil. Harus kuat-kuat biar ga salah. Saat kuliah, baru gue berani mulai cerita ke mama kalau lagi suka orang. Beliau tidak pernah menyalahkan, tapi selalu menasihati kalau suka yang belum halal itu sekedar saja dan tidak berlebihan. Tapi lagi-lagi gue ga mendengarkan. Sepertinya gue terlalu menyukai orang tersebut, sampai suatu saat orang itu pergi, gue patah hati. Dan lagi-lagi siapa yang gue susahkan, pasti orangtua. Menangis ke mama dan yang mama selalu bilang "jodoh ga akan kemana. Berusaha aja jadi baik, nanti yang baik lain pasti datang". But I can't mom :"( kadang kita harus salah dulu, buat tau kenapa orangtua ngelarang apa yang pengen banget kita lakuin.

Gue orang yang terlalu jaim,terlalu kaku buat ngungkapin rasa sayang, bahkan ga pernah kalau ga disuruh :"(
Tapi yang pasti gue sayaaang banget sama mereka. Really really love them. Ga mau buat mereka kecewa lagi. Ga mau buat mereka sedih kalau liat gue lagi nangis. Maafin uni pa,ma.
Doain uni yang masih berusaha menjadi anak shalehah agar bisa mudahin papa mama masuk syurga. Uni juga masih terus berusaha supaya bisa memberikan papa mama mahkota di akhirat nanti. Ya Allah selalu lindungi mereka. Beri mereka kebahagiaan yang tak pernah henti. Aamiin :")
They always be my superhero.

Saturday, 2 January 2016

Dari Mereka Aku Belajar

Sudah 3 tahun lebih dan hampir 4 tahun, aku berada disini.
Berada di zona nyamanku kalau mereka bilang, di tempat dimana orang sering menyebutnya tempat berdakwah, tempat mencari ilmu, tempat berkumpulnya orang baik, bahkan sering dibilang tempat orang-orang eksklusif di kampus. Padahal sedikitpun kami ga pernah menempatkan diri menjadi eksklusif.

LDK namanya. Semua tau ga mudah berada disini karena ngurusin orang. Kasarnya, ngurusin diri sendiri aja belum bisa bagaimana bisa ngurusin orang. Tapi pernah ingat kata seorang ustad, "karena dengan mengurusi orang kita juga ikut berbenah diri". Bahkan orang-orang yang berada di lingkungan ini pun dianggap orang baik, yang bisa dijadiin contoh, yang jarang ngelakuin kesalahan. Haha aku ngerasain sendiri gimana teman kelas melihatku seperti itu. Mbaku pernah bilang "ADK itu seperti orang yang berada di daerah yang sekelilingnya cermin. Jadi kalau ada satu kesalahan yang dilakukan ADK, maka cermin2 itu akan tau dan akan dijadikan pembenaran". See ga mudah berada disini kan, terus kenapa aku bisa nyaman berada disini? Udah pernah nangis juga disini? Udah banyak "makan hati" juga disini? Terus kenapa masih betah selama hampir 4 tahun?

Waktu pertama kali masuk disini karena ga sengaja, karena seseorang yang mengajak bukan kemauan sendiri. Lalu berjalan terus sampai aku berada di suatu divisi dimana didalam divisi tersebut kehilangan ketuanya sehingga wakil akhwat maju sebagai ketua divisi. Single parent kami menyebutnya haha
Liat dari sana, aku langsung takut dan gamau lanjut lagi. Kenapa? Karena aku takut berada di posisi yang sama seperti kakak itu. Takut ditinggalkan. Di akhir kepengurusan tahun itu, divisiku mengadakan acara besar, disana aku bertemu dengan seorang akhwat yang sangatsangat senior, beliau bertanya apa aku ingin lanjut di LDK? Aku jawab tidak, beliau tanya kenapa? Aku jawab "gamau ah kak, mau fokus kuliah aja sama mau masuk lab biar bisa bantu ajarin ngoding". Beliau ketawa dan menjawab "yakin? Yakin kalau kamu keluar dari sini terus masuk lab langsung bisa ngoding? Yakin juga kalau kamu berada disini memberi manfaat ke orang banyak dan tetap gabisa ngoding?" Betul juga kata beliau, ternyata aku hanya berpikiran sependek itu. Lalu aku ceritakan penyebab lain kenapa aku mau keluar karena kehilangan kabid. Beliau menjawab "Ga semuanya begitu kok. Banyak yang masih bertahan berjuang". Oke karena beliau sudah cukup meyakinkanku akhirnya aku memutuskan lanjut tahun depan. Mungkin ini yang dinamakan bertemu orang yang tepat disaat yang tepat 😝

Ternyata di tahun kedua ini, aku dipindahkan ke divisi lain. Karena katanya potensiku ada di bidang tersebut. Lalu aku diamanahkan untuk mengkoordinir suatu proker acara bersama partner dari divisi yang sama. Daaan yang tadinya dipikir mudah dan seru, ternyata engga. Disaat tim kami lagi semangat-semangatnya, ketua acara tersebut menghilang tanpa kabar dan yang kutau dia pergi dengan alasan "toh tanpa aku pun acara ini akan tetap jalan". Bagaimana bisa orang berpikir seperti ini, kalau semua anggota tim berpikir hal yang sama. Terus siapa yang ngejalanin? 😂😂
Semenjak kehilangan ketua tim, otomatis ga ada yang memantau. Dan tiap divisi di acara tersebut hanya sibuk dengan targetnya masing-masing. Waktu itu aku ditempatkan menjadi SC divisi acara, partnerku yang ikhwan sangat membantu sampai akhirnya beliau sibuk TA dan sering ditinggalkan juga 😅😅 setelah itu kejadian juga di akhwat yaitu sekdiv acaranya yang ingin mengundurkan diri awalnya karena katanya sakit hati dengan kadiv acaranya, lalu kami bantu selesaikan dan akhirnya pun tetap minta keluar dengan alasan tidak bisa membagi waktu dengan amanah yang lain. Huhu suka gemes sama orang kya gini. Tapi bisa apaa 😂😂 Aku tak pernah merasa paling baik, merasa bekerja yang paling maksimal. Karena tim kami tim yang kuat saat itu, pastinya yang masih tersisa adalah orang-orang yang sangat ingin berjuang di jalan ini yang terseleksi dengan sendirinya karena gugur satupersatu. Dan mereka selalu angkatan yang lebih muda :")

Tahun ketiga setengah disini aku memutuskan untuk tetap lanjut, karena tahun kepengurusan ini dimana angkatanku yg memimpin dan setidaknya aku bisa berkontribusi membantu dakwah ini. Saat itu aku ditempatkan di LDK pusat untuk setengah kepengurusan.
Lalu karena ada masalah aku diturunkan ke fakultas untuk membantu divisi tersebut karena kehilangan sekbid dan aku bertugas membantu kabidnya. Awalnya aku menolak, takut staffnya gamau nerima aku, karena aku datang sebagai orang asing dari pusat di syuro mereka dan banyak pemikiran kalau orang-orang di pusat selalu ganggu fakultas.😂😂 Awalnya berjalan lancar, lama-lama kejadian seniorku dulu terulang dimana kabidnya menghilang dengan alasan sudah terlalu sakit hati. Oh meeen, pernah ga ngerasain di posisiku dimanaaa sebagai orang asing yang baru datang, baru dua kali syuro baru sksd sama staffnya tibatiba udh ditinggal kabid dan itu artinya KERJA SENDIRI. Hal yang paling kutakutkan kejadiaan T.T
Padahal di grup itu pun setiap aku post ga pernah ada yang nanggapin, mungkin karena mereka masih berpikir "siapa nih".
Saat itu aku merasa ingin keluar, sangaat ingin keluar. Tapi apa daya kalau ditanya ke hatiii yang paling dalam, selalu ada kata "bertahanlah sebentar lagi". :")
And then aku bertahan. Aku bentuk formasi dimana bukan aku yang memimpin tapi setiap staff dalam divisi tersebut merupakan pemimpin sehingga mereka merasa memiliki LDF ini. Awalnya sih bisa begini, tapi setelah mereka sibuk, ya lupa lagi.
Akhirnya aku mulai memberanikan diri dengan menchat personal staff-staff yang berada disana, aku tanya perasaan mereka, apa yang mereka rasakan selama kepengurusan, ya sekedar dengar curhatan mereka aja. Sediiih, sediiih banget hari itu. Karena aku baru tau kalau mereka sayang, mereka sangat sayang LDK ini, mereka tetap mau berjuang meski sudah ditinggalkan kabid-sekbid yang seharusnya membimbing mereka, menguatkan mereka. Mungkin kalau aku ada di posisi seperti mereka, aku juga bakal hilang karena buat apalagi dipertahankan kalau kakaknya udah ga ada. Tapi mereka bedaa, mereka bertahan dan masih tetap sayang 😭

Setelah itu,Entah kenapa ada beberapa orang dengan kesadaran sendiri muncul memimpin, masih mau membangun divisi ini yang kubilang rapuh, kalau disentil dikit aja pasti udah jatuh. Orang-orang tersebut semangat mengajak teman lainnya untuk syuro lagi, menjalankan proker yang masih tertinggal.  Masya Allah :")
Yang tadinya aku merasa dirugikan karena diturunkan ke fakultas dan ditinggalkan begitu saja. Saat itu aku merasa sangat bersyukur, karena Allah mempertemukanku dengan mereka untuk mengingatkan kalau aku pernah berada di posisi mereka yang sangat bersemangat di jalan ini, yang pernah merasa sangat cinta dengan LDK ini saat ada yang menjelekkan :") mungkin kontribusiku selama ini tidaklah banyak. Tapi aku beruntung telah mendapatkan banyak pelajaran, banyak ilmu agama, ukhuwah yang seperti keluarga, yang belum tentu orang lain disana bisa dengan mudah mendapatkannya. 
Karena ilmu tidak selalu didapatkan dari yang lebih tua, tapi yang lebih muda secara tidak langsung juga telah mengajarkan kita bahwa dakwah adalah cinta. 😂

Seperti pesan imam syahid Hasan Al-Banna
"Andai islam seperti sebuah bangunan usang yang hampir roboh, maka akan aku berjalan keseluruh dunia mencari jiwa-jiwa muda, aku tidak ingin mengutip dengan ramai bilangan mereka, tapi aku inginkan hati-hati yang ikhlas untuk membantuku dan bersama membina kembali bangunan usang itu menjadi sebuah bangunan yang terseragam indah"  😂😂

Terimakasih SKI dan Al-Fath untuk semua kenangannya. Bangga bisa bersamamu 3 setengah tahun ini :")

Saturday, 5 September 2015

Karena Dakwah Adalah Cinta

Sering ditanya, apa sih yang buat betah disana?
Kenapa masih mau bertahan padahal udh banyak makan hati?
Kenapa selalu bilang mau keluar tapi ga pernah keluar?
Mungkin jawabannya karena cinta. Aih klise banget. Sepik banget. Pencitraan banget.
Haha tapi kenyataannya emang kya gitu.

Nangis? Beuuh. Sabar? Apalagi. Makan hati? Jangan ditanya.
Udah hampir mau 4 taun berada di jalan ini, jalan yang sangat tidak mudah, jalan yang hanya para pemberani mau mengambilnya. Jangan dikira selama 4 tahun ini begitu mudah, sama sekali engga. Baru ngerasain yang sering senior-senior bilang kalau ini ga akan mudah, tapi kalau bisa bertahan insyaallah pahala di dapat. Cuma itu yang dicari dari jalan ini.

Dan kali ini terjadi lagi. Gue kira kesinikesini ga akan nangis lagi, bakal lebih kuat dari sebelumnya. Tapi ternyata gue salah. Terlalu sombong dengan apa yang gue pikir, terlalu percaya diri dengan sesuatu yang belum terjadi. They said "Allah swt ga akan ngasih cobaan, kalau Allah swt ga sayang sama kamu". Aamiin aamiin semua orang pasti mengharap cinta Allah swt kan :")

I'm trying to be a good partner for him. Gue belajar menjadi orang yang selalu bisa diandalkan. Tapi gak tau lah, gue gamau menyebutnya gagal, karena gue udah usaha tapi mungkin dia yang belum usaha. Selalu sedih kalau ada yang mau berhenti berjuang disini. Sedih karena ditinggalin, sedih juga karena gue tau dia mampu. Semoga dia juga masih ragu sama keputusannya :(

Trus kenapa lo ga ikut keluar aja?
Mau. Mau banget keluar. Mau banget ga makan hati lagi. Tapi Alhamdulillah saat gue merasa ingin keluar, gue cerita dengan teman yang tepat. Teman yang ngebuat gue harus berpikir berulang kali kenapa gue keluar, kenapa gue jadi melemah setelah sekian lama gue disini. Alhamdulillah I found you. :")

Selain itu, ada satu hal yang buat gue selalu betah disini. Ukhuwahnya. Walaupun ukhuwah ini hanya beberapa orang di divisi tempat gue. Tapi ini cukup menguatkan, karena dari sedikit orang kita berusaha untuk menguatkan yang lainnya. Orang-orang ini yang membuat gue berubah ke arah yang lebih baik Insyaallah, dari yang tadinya gue hanya menggunakan kerudung selapis, sekarang berusaha menebalkannya, dari yang tadinya pakai kerudung sekenanya, sekarang berusaha untuk memanjangkannya walaupun belum bisa lebar banget kaya' mereka hehe. Ga pernah lupa juga mereka saling mengingatkan untuk memperbanyak ibadah sunnah. Oo uhibbukifillah♥
Orang-orang ini juga selalu optimis setiap acara, yang kadang menurut gue ga mungkin mereka selalu optimis Insyaallah akan berhasil.

Walaupun kami baru kenal di setengah kepengurusan ini, tapi kita udah ngerasa dekat. Pernah dapat nasihat dari orang, "lo akan betah di suatu tempat, kalau lo udah nemuin sesuatu yang buat lo betah disana" ya iyalaaah ya. Kalau kaga nemuin mah ya kaga betah-betah. Zz -..-
Insyaallah gue berusaha punya prinsip yang sama seperti mereka. Karena dakwah adalah cinta :")

Saturday, 11 July 2015

Jundullah

Setelah sekian lama akhirnya "comeback" juga nih buat nulis. Halaah "comeback" udh macam artis korea aja :p
Kali ini gue mau cerita tentang seorang teman. Loh kenapa emang temannya? Iya soalnya menurut gue,beliau keren bangeeet.

Jadi begini ceritanya, Gue punya seorang teman. udah lamaaa kenal sama dia. Dia udh kya kakak dan sahabat buat gue. Kita sering cerita-cerita, sharing juga tentang agama kagum sama beliau, kagum sama ilmunya tapi cuma sebatas kagum aja dari sekian lama berteman, belum pernah saling suka-sukaan, apalagi baper-baperan haha siapa yg nanya juga yak -_-
Kenapa gue mau cerita tentang beliau? Karena entah kenapa,menurut gue dia keren. Keren ini bukan dari segi tampang maksudnya tapi cita-citanya. Beliau ini dulunya sempat di pesantren jaman SMA. So ilmu agamanya mungkin udah ga perlu ditanya kali yah hhe tapi gue gamau bahas tentang itu.

Dulu dia pernah cerita ke gue kalau lagi jatuh cinta. Tapi ga pernah sekalipun dia ungkapin ke perempuan2 yg disuka itu, walaupun emang dia suka lebai sih sampai ganti nama akunnya pakai nama cewe yg dia suka, entah iya atau bukan itu nama cwenya feeling aja. *eh maap keceplosan* haha :p Kadang gue suka ngeledek aja "yaudah bilang aja sana kalau suka. Dekatin aja". dia selalu jawab "gak ah gamau", gue bilang "haha gaboleh pacaran kan ya, berarti nanti langsung lamar aja tu cwenya", dia jawab " haha gatau deh,belum tentu juga aku nikah". Heu? :o
Loh kok ada yah jaman sekarang anak remaja menuju dewasa ga mikirin nikah. Sedangkan teman-teman gue di kampus, kakak-kakak di kantor tempat gue magang, semuanyaaaa bahasannya nikah. *termasuk gue*  :v

Dulu sempat tanya kenapa emang belum tentu nikah. Beliau jawab "aku masih punya cita-cita yang belum kecapai". Gue bilang aja "loh emang cita-citanya gabisa kecapai kalau kamu nikah?". Dia jawab "aku punya tanggungan. Cita-citaku mau jihad". Kaget juga sih dengarnya dari punya segininya teman, baru satu teman yang bilang begini. Emang sih udah dari SMP dulu dia punya cita-cita itu. Tapi gue pikir ya ga serius. Sebatas simpati karena liat saudara semuslim yang dibantai habis-habisan oleh zionis. 

Saluuut.. Saluuttt banget sama beliau :") karena gue sendiri aja belum pernah mikir tentang ini. Masih banyak mikirin diri sendiri, walaupun emang sedih liat saudara-saudara disana dan yang gue bisa cuma berdoa. Tapi banyak cara kan untuk menunjukkan kita peduli dengan saudara disana jika ga bisa bantu dengan fisik maka bantu dengan hal yang kita bisa seperti lewat doa dan materi mungkin :')
Sampai sekarang mimpi beliau masih sama, jihad fi sabilillah. Dan jihad dalam arti sebenarnya.

Yang menurut gue keren dari beliau adalah karena semangat buat ngejar cita-citanya itu, ga seperti banyakan orang termasuk gue yg masih sibuk mikirin tentang dunia sama diri sendiri. Masya Allah mulianya cita-cita beliau.:")
Terimakasih banyak buat ilmunya. Semoga Allah selalu memudahkan beliau untuk mencapai cita-citanya Aamiin

Saturday, 3 November 2012

The Cutest One

I will share photos the cutest one that I like the most.. ^o^
And it is...

TARAAA!!! It's DANBO.. I love him so much :D














Sunday, 9 September 2012

I'm a Transformer

Hai BlogWalker, apa kabar? I always come back to share my stories. 
Bingung gak kenapa gue nulis judulnya gitu? jawab aja "bingung" ya,biar ngehibur gue dikit.haha :p
Itu karena tema ospek gue Transformers. keren kaan  :D
gue lagi sendirian di asrama dan daripada gue bengong doang mending gue share cerita disini tentang ospek gue selama seminggu ini ya (^o^)

Alhamdulillah sekarang gue udah resmi jadi mahasiswi IT Telkom :D
Amat sangat bangga gue bisa jadi bagian dari Telkom, mudah-mudahan ini memang jalan terbaik yang di tunjukkin Allah buat gue ya guys. :')
Now, gue mau share cerita tentang ospek gue selama seminggu, ya gak seminggu juga sih. Ada yang kepotong sama pre-test terus sama acara orangtua. Ya kalau diitung-itung gue ospek cuma 3 hari. :)
Ini dia cerita gue, check it out!

Pra-PDKT
Sebelum gue cerita, gue kasih tau PDKT itu nama ospek di ITT. kalau gak salah singkatannya Pengenalan Dunia Kampus Telkom kalau gak salah ya. :p
Sebelum PDKT dimulai,ada Pra nya dulu nih. Pra nya itu diadain hari minggu tanggal 2 september 2012.
Nah pas hari pertama itu, kami semua Maba/Miba dikumpulin di lapangan rektorat, buat cari kelompok2 masing-masing. Setelah itu ngumpul di gedung GSG (gedung serba guna). Yah ada beberapa pengarahan lah, dan di kasih tau peraturan-peraturan selama PDKT.
Dan tugas pertama pun dimulai, You know what?
Tugasnya itu beda banget sama waktu ospek SMA dulu, disini tugas buat nametag aja nyari ukurannya kita harus ngerjain soal matematika dan fisika dulu, terus bentuknya gak di kasi tau gimana. Ya kita berusaha kya nyusun puzzle-puzzle dari semua potongan itu biar tau bentuk tuh nametag. =,=

Hari-1
Ini dia hari pertama PDKT, jam 6 pagi harus udah sampai kampus. Kalau telat ada beberapa hukuman sesuai dengan beberapa lama kita telat gitu.
Namanya ospek gak rame kalau gak dimarah-marahin dan itu memang sudah menjadi tradisi dalam ospek kayaknya.:p
Hari pertama gue gak terlalu merhatiin materi, secara gue ngantuk ngerjain tugas semaleman. Jadi gue sempet tidur gitu. *eh :p
Oiya, di PDKT ada kakak-kakak yang nge disiplinin kita gitu namanya DMT, hati-hati aja sama mereka salah-salah nama kita di catet dan kena pengurangan poin. :(
Pastinya tugas buat besok selalu menanti guys...

Hari-2
hari kedua ini acaranya pengabdian masyarakat. Secara kita calon mahasiswa kita harus lebih peduli sama masyarakat. Jangan cuma kuliah-pulang-kuliah-pulang aja.hehe 
Jadi hari kedua, dari rumah kita disuruh bawa barang-barang yang berhubungan dengan bersih-bersih. You know laaahh. :p
Selesai bersih-bersih kira-kira siang lah. Setelah itu balik lagi ke kampus.
Pas udah sorenya, gue kira langsung pulang seperti hari-hari sebelumnya tapi ternyata kita dimarah-marahin dulu,semua kesalahan yang pernah lo lakuin selama PDKT di pertanggung jawabkan. Dan Alhamdulillah angkatan gue solid semua, satu push-up semua push-up..haha :))

Hari-3
Ini dia hari terakhir PDKT, dimana ada awal pasti ada akhir kan. :')
Sama seperti hari-hari kemaren selalu ada tugas dan materi. 
Tapi hari ketiga ini bedanya, siangnya kita ada game gitu.Ya walaupun kelompok gue kalah tapi tetep semangat dooonggg.. :D
Terus sorenya kita dimarah-marahin lagi. detik-detik mau pulang,kakak-kakanya ngumumin peserta terbaik, video kelompok terbaik, dan kelompok terbaik gitu.
You know what?
Kelompok gue, kelompok 7-mikro MENANG video kelompok terbaikkkk... :))
hahaha sempet gak nyangka juga sih. Tapi thanks banget buat temen gue yang udah edit videonya sampe kelompok kita bisa menang :)
Saat-Saat terakhir mau selesai rame bangeeet. Haha udah kaya' nonton konser gitu karena kakak yang nyanyiin theme song PDKT dateng dan semua maju ke depan kaya' nonton konser.-___-"
Dan kakak-kakak DMT yang selama PDKT jutek dan gak pernah senyum pun akhirnya nunjukkin aslinya mereka.. :D

Haha itu dia sebagian cerita gue tentang ospek gue selama 3 hari ini. Now,we are transformers!!
Kayaknya ini bakal jadi ospek yang gak pernah gue lupain. :)
Dan sekarang perjalanan gue jadi mahasiswi baru pun dimulai...






Thursday, 12 July 2012

Allah Never Sleeps Part 2

Ini dia lanjutan cerita gue yang tadi. Check it out ya!

Pas gue sendirian di kosan gue mulai nyadar diri, gue dah mulai dewasa dan ibadah pun seharusnya gak perlu diinget-ingetin lagi.gue harus bisa mandiri.
Dan gue pun bisa bangun subuh sendiri, tilawah setelah shalat maghrib pun selalu gue usahain jangan sampe ketinggalan. Tanpa bokap ingetin buat open class gue selalu dateng sebelum jam setengah 5 supaya gue dapet tempat duduk di kelas pelajaran yang gue mau. Semangat gue pun gak mau kalah dari temen-temen gue yang lain. Gue harus berkorban dari sekarang biar gue gak nyesel lagi nanti.

Setelah sebulan lamanya, akhirnya intensif pun selesai. Andaikan ini mau perang, latihan dan  perlengkapan perang pun harus udah siap, karena perangnya udah mau dimulai dan gak akan bisa mundur lagi.
Gue ngambil tes SNMPTN di Bogor. Sekalian refreshing selagi tes dan biar gak tegang banget.:p
Selain tes SNMPTN tulis, gue juga ikut tes di beberapa univ swasta supaya jadi cadangan univ gue nantinya. Ada beberapa yang lulus dan ada juga yang gagal. But life must go on guys! ;)

Pengumuman SNMPTN pun di percepat jadi tanggal 6 juli 2012. Sumpah ini lebih deg-degan dari pengumuman UN. Tapi ortu gue gak pernah ngekang gue harus masuk univ negri apapun pilihan gue mereka terima. Karena kata bokap " PTN/PTS itu bukan jaminan kita buat jadi orang sukses. Sukses itu ada di diri kita sendiri. Banyak anak lulusan PTN yang jadi pengangguran dan banyak juga anak lulusan PTS yang sukses. papa contohnya ". *gubrak* oke ambil nasihat atasnya aja.hhe walaupun emang bener kalo itu kejadian di bokap gue, lulusan PTS yang sukses. Really proud of you dad :*

*Jengjeng!!!*
Malem itu,web SNMPTN pun tak henti-hentinya mengalami reload. Entah beberapa ratus ribu orang yang kepo (ingin tau) dan gak berhenti buat ngakses itu web. -o-
Gue coba sabar, nunggu, senyum, nyengir, dan lama-lama emosi juga. Bukan mereka doang yang kepo tapi gue juga.-,-
Akhirnya bisa juga itu web di buka, gue masukkin nomor peserta, tanggal lahir dan loading...
Deg-degan nya makin menjadi-jadi, ni jantung serasa mau lompat-lompat keluar. lebaiiiiii :p
Dan ya!! Alhamdulillah gue termasuk dari beberapa orang yang lulus.
Gue langsung sujud syukur, bokap pun juga. Gak tau apa yang harus gue lakuin, pengen banget naik paralayang terus teriak sekenceng-kencengnya dari atas " GUE LULUS! "
Ya walaupun pilihan kedua yang lulus, tapi tetep aja gue bangga. ternyata usaha gue selama ini gak sia-sia, dan Allah dengerin doa gue dan keluarga besar gue. :')





Kayanya itu hari terbaik buat gue.
"Terima Kasih ya Allah karena Engkau telah mendengarkan doa-doaku"
And I really really know that YOU never sleeps :')




Allah Never Sleeps Part 1

Hi para blog walker! udah lama gue gak pernah share tentang cerita-cerita gue. Dan sekarang gue nongol lagi disini.hhe :p
Pasti nanya-nanya deh kenapa gue nulis judulnya kaya gitu? *gaktuh*
hha atau mungkin gue nya aja yang kepedean -___-"

Allah never sleeps guys! Allah knows the best for us! Allah always listens our pray!

gue salah satu orang yang ngerasain adilnya Allah.
Berawal dari gue naik kelas 12 SMA,dri kelas 11 jujur gue dah mulai belajar serius biar gue ke terima SNMPTN undangan jadi gue gak perlu repot belajar buat tes disana-sini.akhirnya kelas 12 semt.2 gue berhasil diajuin SNMPTN undangan dari sekolah,dan di suruh milih beberapa univ buat diajuin ke univ itu dari sekolah.tapi makin kesini-sini belajar gue mulai males ibadah gue pun mulai kurang. Bokap selalu nganjurin gue buat tilawah setelah shalat maghrib, tapi cuma kadang-kadang gue turutin keseringan gue abaikan kata-kata bokap itu.

Setelah selesai UN,Alhamdulillah ternyata angkatan gue lulus semua. Dengan nilai rata-rata yang gue bilang cukup tinggi. Akhirnya pengumuman SNMPTN undangan pun tiba, udah berharap banget dan gue pengen banget buat ortu gue bangga kalo gue ke terima di undangan. Mungkin itu belum rejeki gue, gue gagal. gue gak lulus seleksi di 2 univ yang waktu itu gue pilih.
Gue kecewa banget waktu itu. Dunia ini serasa runtuh nimpa gue. oke ini lebai -__-"
Tapi bokap coba ngehibur dan bilang "kalo itu bukan satu-satunya jalan menuju sukses". Gue sedikit terhibur waktu itu,walaupun emang masih ngerasa kecewa. Dari 14 orang temen-temen gue (kalo gak salah) yang diajuin SNMPTN undangan, cuma 2 temen gue yang lulus.:)

Akhirnya gue pun mulai usaha lebih keras lagi,supaya ke terima SNMPTN tulis. Tempat les gue ngadain intensif buat SNMPTN,gue pun ikut karena gak mau gagal untuk yang kedua kalinya. Karena tempat les gue lumayan jauh dari rumah, gue milih buat ngekos di sekitar tempat les gue itu. Akhirnya gue pun dapet tempat ngekos gak beberapa jauh dari tempat les gue. Di tempat les gue itu ada beberapa sesi, misal: minggu pertama lo dapet kelas pagi, berarti minggu kedua lo mulai dengan kelas siang. Begitu seterusnya dan begitu juga sebaliknya.

Minggu pertama gue di mulai dengan kelas pagi, itu gue masih berangkat dari rumah seperti biasa. Setelah itu gue dah mulai dapet tempat kosan dan mulai bolak-balik kosan-tempat les-kosan. Jujur seminggu pertama gue gak betah di kosan, secara gue terlalu deket sama keluarga jadi sekalinya pisah emang bener-bener terasa sepi. Gak ada habisnya gue sms-sms nyokap minta pulang dan ujung-ujungnya cuma bisa nangis. :p (masih mending gue mau jujur nih!) -,-

Lama-kelamaan gue mulai biasa sendiri di kosan, bangun sendiri, nyari makan sendiri, pergi kemana-mana sendiri. di tempat les gue selain ada les intensif, setiap sore juga diadain open class.

Open class itu kelas khusus pemantapan pelajaran yang kurang kita ngerti aja, jadi satu kelas satu pelajaran aja. contoh: lo merasa kurang di pelajaran fisika, maka lo masuk deh tuh ke kelas  fisika dan begitu juga pelajaran yang lainnya. Gue agak males ikut open class, selain karena kelasnya yang selalu penuh, semangat anak-anak lain yang gak ada matinya buat belajar ngebuat gue minder dan merasa kalah saing. 
Tapi bokap selalu sms atau nelpon buat ngingetin gue ikut open class. 
Karena pengen banget ngebanggain beliau dan demi diri gue sendiri juga. Gue pun dateng open class.