Saturday, 5 September 2015

Karena Dakwah Adalah Cinta

Sering ditanya, apa sih yang buat betah disana?
Kenapa masih mau bertahan padahal udh banyak makan hati?
Kenapa selalu bilang mau keluar tapi ga pernah keluar?
Mungkin jawabannya karena cinta. Aih klise banget. Sepik banget. Pencitraan banget.
Haha tapi kenyataannya emang kya gitu.

Nangis? Beuuh. Sabar? Apalagi. Makan hati? Jangan ditanya.
Udah hampir mau 4 taun berada di jalan ini, jalan yang sangat tidak mudah, jalan yang hanya para pemberani mau mengambilnya. Jangan dikira selama 4 tahun ini begitu mudah, sama sekali engga. Baru ngerasain yang sering senior-senior bilang kalau ini ga akan mudah, tapi kalau bisa bertahan insyaallah pahala di dapat. Cuma itu yang dicari dari jalan ini.

Dan kali ini terjadi lagi. Gue kira kesinikesini ga akan nangis lagi, bakal lebih kuat dari sebelumnya. Tapi ternyata gue salah. Terlalu sombong dengan apa yang gue pikir, terlalu percaya diri dengan sesuatu yang belum terjadi. They said "Allah swt ga akan ngasih cobaan, kalau Allah swt ga sayang sama kamu". Aamiin aamiin semua orang pasti mengharap cinta Allah swt kan :")

I'm trying to be a good partner for him. Gue belajar menjadi orang yang selalu bisa diandalkan. Tapi gak tau lah, gue gamau menyebutnya gagal, karena gue udah usaha tapi mungkin dia yang belum usaha. Selalu sedih kalau ada yang mau berhenti berjuang disini. Sedih karena ditinggalin, sedih juga karena gue tau dia mampu. Semoga dia juga masih ragu sama keputusannya :(

Trus kenapa lo ga ikut keluar aja?
Mau. Mau banget keluar. Mau banget ga makan hati lagi. Tapi Alhamdulillah saat gue merasa ingin keluar, gue cerita dengan teman yang tepat. Teman yang ngebuat gue harus berpikir berulang kali kenapa gue keluar, kenapa gue jadi melemah setelah sekian lama gue disini. Alhamdulillah I found you. :")

Selain itu, ada satu hal yang buat gue selalu betah disini. Ukhuwahnya. Walaupun ukhuwah ini hanya beberapa orang di divisi tempat gue. Tapi ini cukup menguatkan, karena dari sedikit orang kita berusaha untuk menguatkan yang lainnya. Orang-orang ini yang membuat gue berubah ke arah yang lebih baik Insyaallah, dari yang tadinya gue hanya menggunakan kerudung selapis, sekarang berusaha menebalkannya, dari yang tadinya pakai kerudung sekenanya, sekarang berusaha untuk memanjangkannya walaupun belum bisa lebar banget kaya' mereka hehe. Ga pernah lupa juga mereka saling mengingatkan untuk memperbanyak ibadah sunnah. Oo uhibbukifillah♥
Orang-orang ini juga selalu optimis setiap acara, yang kadang menurut gue ga mungkin mereka selalu optimis Insyaallah akan berhasil.

Walaupun kami baru kenal di setengah kepengurusan ini, tapi kita udah ngerasa dekat. Pernah dapat nasihat dari orang, "lo akan betah di suatu tempat, kalau lo udah nemuin sesuatu yang buat lo betah disana" ya iyalaaah ya. Kalau kaga nemuin mah ya kaga betah-betah. Zz -..-
Insyaallah gue berusaha punya prinsip yang sama seperti mereka. Karena dakwah adalah cinta :")

Saturday, 25 July 2015

Untukmu yang Tak Pernah Disebut Namanya

Hi, have you been there?
Did you eating well?
Did you sleeping well?
Are you happy there?
Do you ever missed me like I did?
Do you ever think about me even a little?

Banyak pertanyaan yang selalu ada buat 'kamu'. Pertanyaan sebagai alasan mulai menghubungimu lagi. Pertanyaan sebagai alasan untuk mencari perhatianmu. But I won't do that. I tried so hard to not to do that :')
Bukan karena gengsi, bukan juga karena jual mahal. Tapi mencoba belajar menjaga jarak, menjaga hati, menjaga agar tidak saling menyakiti, belajar bersikap bagaimana seharusnya menjadi seorang wanita. Sakit? Pasti. Sedih? Pasti.
Berhenti terbiasa dengan yang selalu ada, berhenti selalu dekat walau hanya sebatas teman. But I'm strong enough, rite? Like you always said.

Untukmu yang tak pernah disebut namanya, aku tau ini bukan sebuah perpisahan kan, tetapi agar menjadikan diri kita lebih baik lagi. Untuk tidak menduakan cinta kepada Allah swt, tetapi bersama agar selalu mencintai Allah swt.
Tapi nulis emang selalu lebih mudah dibandingkan dengan prakteknya. Huhu :""

Untukmu yang tak pernah disebut namanya, terima kasih sudah mengingatkan bagaimana seharusnya sikap seorang wanita terhadap lelaki.
Untukmu yang tak pernah disebut namanya, terimakasih sudah mengingatkan untuk menjaga izzahku sebagai wanita.
Untukmu yang tak pernah disebut namanya tapi masih selalu ada dalam doa dan tersimpan rapi disini, semoga Allah swt merestui kita nanti..
kelak jika kita dipersatukan, bimbing aku agar menjadi wanita solehah. :')
Untukmu yang tak pernah disebut namanya, jika nanti Allah tidak menakdirkanmu denganku pastilah dia yang paling terbaik untukmu.

Entah kenapa hari ini begitu melow, so hard to endure the tears. :"(
Insyaallah I'll get better soon, time will heals insyaallah. Hamasah !
- Dari seseorang yang tak berhak merindukanmu - :")

Haha tulisan ter-baper yang pernah di post -_-

Saturday, 11 July 2015

Jundullah

Setelah sekian lama akhirnya "comeback" juga nih buat nulis. Halaah "comeback" udh macam artis korea aja :p
Kali ini gue mau cerita tentang seorang teman. Loh kenapa emang temannya? Iya soalnya menurut gue,beliau keren bangeeet.

Jadi begini ceritanya, Gue punya seorang teman. udah lamaaa kenal sama dia. Dia udh kya kakak dan sahabat buat gue. Kita sering cerita-cerita, sharing juga tentang agama kagum sama beliau, kagum sama ilmunya tapi cuma sebatas kagum aja dari sekian lama berteman, belum pernah saling suka-sukaan, apalagi baper-baperan haha siapa yg nanya juga yak -_-
Kenapa gue mau cerita tentang beliau? Karena entah kenapa,menurut gue dia keren. Keren ini bukan dari segi tampang maksudnya tapi cita-citanya. Beliau ini dulunya sempat di pesantren jaman SMA. So ilmu agamanya mungkin udah ga perlu ditanya kali yah hhe tapi gue gamau bahas tentang itu.

Dulu dia pernah cerita ke gue kalau lagi jatuh cinta. Tapi ga pernah sekalipun dia ungkapin ke perempuan2 yg disuka itu, walaupun emang dia suka lebai sih sampai ganti nama akunnya pakai nama cewe yg dia suka, entah iya atau bukan itu nama cwenya feeling aja. *eh maap keceplosan* haha :p Kadang gue suka ngeledek aja "yaudah bilang aja sana kalau suka. Dekatin aja". dia selalu jawab "gak ah gamau", gue bilang "haha gaboleh pacaran kan ya, berarti nanti langsung lamar aja tu cwenya", dia jawab " haha gatau deh,belum tentu juga aku nikah". Heu? :o
Loh kok ada yah jaman sekarang anak remaja menuju dewasa ga mikirin nikah. Sedangkan teman-teman gue di kampus, kakak-kakak di kantor tempat gue magang, semuanyaaaa bahasannya nikah. *termasuk gue*  :v

Dulu sempat tanya kenapa emang belum tentu nikah. Beliau jawab "aku masih punya cita-cita yang belum kecapai". Gue bilang aja "loh emang cita-citanya gabisa kecapai kalau kamu nikah?". Dia jawab "aku punya tanggungan. Cita-citaku mau jihad". Kaget juga sih dengarnya dari punya segininya teman, baru satu teman yang bilang begini. Emang sih udah dari SMP dulu dia punya cita-cita itu. Tapi gue pikir ya ga serius. Sebatas simpati karena liat saudara semuslim yang dibantai habis-habisan oleh zionis. 

Saluuut.. Saluuttt banget sama beliau :") karena gue sendiri aja belum pernah mikir tentang ini. Masih banyak mikirin diri sendiri, walaupun emang sedih liat saudara-saudara disana dan yang gue bisa cuma berdoa. Tapi banyak cara kan untuk menunjukkan kita peduli dengan saudara disana jika ga bisa bantu dengan fisik maka bantu dengan hal yang kita bisa seperti lewat doa dan materi mungkin :')
Sampai sekarang mimpi beliau masih sama, jihad fi sabilillah. Dan jihad dalam arti sebenarnya.

Yang menurut gue keren dari beliau adalah karena semangat buat ngejar cita-citanya itu, ga seperti banyakan orang termasuk gue yg masih sibuk mikirin tentang dunia sama diri sendiri. Masya Allah mulianya cita-cita beliau.:")
Terimakasih banyak buat ilmunya. Semoga Allah selalu memudahkan beliau untuk mencapai cita-citanya Aamiin