Saturday 25 July 2015

Untukmu yang Tak Pernah Disebut Namanya

Hi, have you been there?
Did you eating well?
Did you sleeping well?
Are you happy there?
Do you ever missed me like I did?
Do you ever think about me even a little?

Banyak pertanyaan yang selalu ada buat 'kamu'. Pertanyaan sebagai alasan mulai menghubungimu lagi. Pertanyaan sebagai alasan untuk mencari perhatianmu. But I won't do that. I tried so hard to not to do that :')
Bukan karena gengsi, bukan juga karena jual mahal. Tapi mencoba belajar menjaga jarak, menjaga hati, menjaga agar tidak saling menyakiti, belajar bersikap bagaimana seharusnya menjadi seorang wanita. Sakit? Pasti. Sedih? Pasti.
Berhenti terbiasa dengan yang selalu ada, berhenti selalu dekat walau hanya sebatas teman. But I'm strong enough, rite? Like you always said.

Untukmu yang tak pernah disebut namanya, aku tau ini bukan sebuah perpisahan kan, tetapi agar menjadikan diri kita lebih baik lagi. Untuk tidak menduakan cinta kepada Allah swt, tetapi bersama agar selalu mencintai Allah swt.
Tapi nulis emang selalu lebih mudah dibandingkan dengan prakteknya. Huhu :""

Untukmu yang tak pernah disebut namanya, terima kasih sudah mengingatkan bagaimana seharusnya sikap seorang wanita terhadap lelaki.
Untukmu yang tak pernah disebut namanya, terimakasih sudah mengingatkan untuk menjaga izzahku sebagai wanita.
Untukmu yang tak pernah disebut namanya tapi masih selalu ada dalam doa dan tersimpan rapi disini, semoga Allah swt merestui kita nanti..
kelak jika kita dipersatukan, bimbing aku agar menjadi wanita solehah. :')
Untukmu yang tak pernah disebut namanya, jika nanti Allah tidak menakdirkanmu denganku pastilah dia yang paling terbaik untukmu.

Entah kenapa hari ini begitu melow, so hard to endure the tears. :"(
Insyaallah I'll get better soon, time will heals insyaallah. Hamasah !
- Dari seseorang yang tak berhak merindukanmu - :")

Haha tulisan ter-baper yang pernah di post -_-

1 comment:

  1. Retweet. Repost. Regram. Reblog.

    Untukmu yang tak pernah kusebut namanya, bukan karena tidak ridu. Tapi biarlah rindu ini disampaikan dalam sujud malam, doa, dan airmata kepada Sang Pencipta Cinta

    ReplyDelete